Thursday, September 8, 2011

Siapkah Anda Dipimpin Roh Kudus Kearah Yang Negatif?

By: Marde Stenly Mawikere

Dalam Matius 4:1-11, kita belajar kisah Yesus dicobai oleh Iblis. Kita akan mendapatkan pengajaran yang luar biasa, setelah Yesus berpuasa 40 hari, 40 malam. Yang lebih luar biasa, Yesus dicobai dengan dibawa atau dipimpin (anago) oleh Roh Kudus (Mat. 4:1).
Kerapkali kita mendengar pengajaran bahwa apabila Roh Kudus menguasai atau memimpin seseorang, maka orang tersebut akan mendapatkan kuasa, atau kekuatan sehingga mampu membuat berbagai keajaiban yang spektakuler!
Tetapi jangan lupa, Roh Kudus dapat memimpin seseorang untuk masuk ke dalam suatu situasi atau suasana yang sama sekali berbeda dengan apa yang diharapkan! Inilah yang disebut pimpinan Roh Kudus atau pimpinan Tuhan yang negatif.
Memang Roh Kudus juga memimpin seseorang secara positif; ke dalam kemuliaan, kemerdekaan, dan hidup berkelimpahan. Tetapi dalam kisah pencobaan Yesus, di sini Roh Kudus memimpin secara negatif, memimpin seseorang bertemu dengan setan dan membiarkan setan mencobai orang itu.
Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari peristiwa Yesus dicobai setelah berpuasa ini.

1. Pencobaan pertama, dalam Matius 4:3; ”Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah (epo=command) supaya batu-batu ini menjadi roti”.
Pencobaan ini memperlihatkan bagaimana iblis memakai ”situasi yang sulit” untuk mencobai Yesus. Iblis tahu, pada saat itu Tuhan Yesus sedang lapar (peinao=menderita kelaparan) dan Yesus sangat membutuhkan makanan.
Situasinya saat itu sangat sulit, sebab tempat itu adalah padang gurun (eremos =wilderness=hutan belantara), suatu tempat yang sepi, tersembunyi, tidak ada fasilitas, tidak ada tempat jualan makanan.
Kerapkali situasi yang sulit dipakai oleh Allah untuk menguji karakter hamba-hamba-Nya, tetapi juga dipakai oleh iblis untuk mencobai hamba-hamba Tuhan!

2. Pencobaan kedua, dalam Matius 4:5-6, “Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah...Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah...”
Pencobaan ini terjadi di Yerusalem, di atas Bait Allah Herodes. Di Bait Allah, terdapat banyak orang, imam -imam, mungkin juga ada satpam, orang-orang yang mau menyembah Tuhan, Yesus dapat menjadi tontonan banyak orang, sehingga menimbulkan kekaguman apabila Dia menjatuhkan diri atau melompat dari atas ke bawah dan tidak terjadi patah tulang karena Dia menggunakan kekuasaan-Nya.
Pencobaan ini memperlihatkan bagaimana iblis memakai ”kekuasaan” untuk mencobai Yesus. Bahkan iblis mau memakai ”kekuasaan Yesus” untuk memerintahkan (entellomai=membebankan) malaikat-malaikat untuk melayani-Nya. Kekuasaan dan kedudukan adalah sesuatu yang berbahaya apabila dipakai untuk melayani diri sendiri, akan menimbulkan keangkuhan hidup dan mengorbankan pihak lain demi kesenangan pribadi.

3. Pencobaan ketiga, dalam Matius 4:8-9; “Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.”
Pencobaan ini memperlihatkan bagaimana iblis memakai ”kepemilikan, fasilitas, aset dan kemuliaan” untuk mencobai Yesus.
Dunia dan segala kemuliaannya milik Tuhan Yesus, sebab segala sesuatu diciptakan oleh-Nya (Yoh. 1:3). Dalam inkarnasi/ penjelmaan-Nya sebagai manusia, Tuhan Yesus membatasi hak-hak-Nya dan kekuasaan-Nya sebagai Pencipta (kenoo atau kenosis, Flp. 2:7). Karena itu, iblis mencobai Yesus supaya memanfaatkan kepemilikan, fasilitas, dan kemuliaan dunia yang diciptakan- Nya ini.
Pencobaan bukanlah dosa, menyerah atau jatuh ke dalam pencobaan itu baru dosa! Setiap orang percaya, apalagi hamba-hamba Tuhan mungkin saja akan dipimpin oleh Roh Kudus secara negatif untuk diuji oleh Tuhan dan dicobai oleh setan. Tuhan Yesus Kristus saja sebagai manusia sejati dipimpin oleh Roh Kudus secara negatif, untuk dicobai, apalagi kita!

0 comments:

Post a Comment