Monday, September 12, 2011

Unstoppable

By: Jonathan Prawira

Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. (Gal. 6:9)

“Tangkap pencuri bunga itu!” Daud mendengar warga berteriak-teriak, tapi tidak berminat membantu karena sedang bete pada nabi Samuel, pada hidupnya, dan yah, pada TUHAN juga. Ia jemu dijanjikan menjadi raja karena kenyataannya nasibnya tetaplah ‘raja domba’.

Tiba-tiba matanya menangkap bayangan mengendap-endap di sekitarnya seperti serigala yang hendak menerkam domba. Ternyata, si pencuri bunga! Daud pun diam-diam mengikuti si pencuri untuk menangkapnya. Hitung-hitung kegiatan pengusir kebosanan. Dilihatnya si pencuri berhenti di suatu pekuburan. Dengan heran Daud mengamati, apa yang dilakukannya?

Si pencuri menaruh bunga di sebuah kuburan sederhana dan berkata, “Ibu, selamat ulang tahun! Maaf, aku tidak bisa membeli hadiah apapun karena uangku habis dipakai bapa bermabuk-mabukkan. Aku tahu apa yang kuperbuat ini salah, tapi hanya inilah caraku menunjukkan cinta pada ibu.”

Daud tidak jadi menangkap pemuda itu karena berpikir, “Ia rela melakukan hal yang sudah melanggar agama dan hukum demi mencintai seseorang yang sudah meninggal. Tapi, aku tidak rela melakukan hal yang baik dan indah demi orang yang mencintai aku seperti Guru. Bagaimana mungkin aku menangkapnya? Aku lebih berdosa dari padanya.”

Apapun yang kulakukan, akan kulakukan bagi-Mu ya TUHAN.
Melakukan sesuatu bagi TUHAN tidak berarti meninggalkan pekerjaan di dunia. Kenyataannya, melakukan sesuatu bagi orang yang kita kasihi akan memberikan kita motivasi yang kuat. Namun bila kita melakukan sesuatu bagi orang-orang yang TUHAN kasihi, itu akan memberi motivasi yang kuat bagi TUHAN untuk menolong kita mewujudkannya.

Sebab semua jerih payah, di dalam-Mu TUHAN takkan pernah sia-sia.
Memandang manusia bukan sebagai sumber berkat namun sebagai salah satu saluran berkat, akan memberi kita pengharapan. TUHAN bisa memakai cara apapun atau siapapun untuk memberi upah bagi orang yang bekerja bagi-Nya, di bidang apapun, melalui profesi apapun.

Tiada satupun yang dapat menghentikanku, memberikan yang terbaik bagi-Mu Tuhanku.

Kelahiran Yesus sebagai bayi yang lemah di kota kecil, di keluarga biasa-biasa, hendak dibunuh oleh raja Herodes, membuktikan bahwa bukan latar belakang baik, keadaan diri terbaik, lingkungan terbaik, atau pendukung terbaik yang membuat seseorang bisa memberikan yang terbaik. Tekad kita sendirilah yang membuat perbedaan.

Tiada satupun yang layak menghalangiku, menerima yang terbaik dari-Mu
(lagu Tiada yang Dapat Menghentikanku dari album Unstoppable). Ciri-ciri pengubah dunia adalah menolak dipengaruhi dunia. Meskipun belum tentu mengubah dunia berarti mengubah nasib. Kita tidak bisa mencegah orang lain melakukan apapun terhadap kita. Tapi kita bisa mencegah diri kita tidak terpengaruh oleh apapun yang diperbuat orang lain. Orang boleh merasa punya hak menilai kita, tapi akhirnya hanya TUHAN-lah yang paling berhak dan berkuasa menilai dan menentukan masa depan kita. Salam inspirasi, selamat menerima yang terbaik dari TUHAN dengan kekuatan yang kita peroleh saat menyembah-Nya.

Worship partner Anda, Jonathan Prawira

Sumber: Majalaha Bahana, Januari 2010

0 comments:

Post a Comment