Saturday, September 10, 2011

KERJASAMA TIM

By: Prof. Roy Sembel

“Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama.” (Roma 12:4)

Ada kecenderungan manusia untuk berkumpul dengan manusia yang memiliki kesamaan berdasarkan ciri tertentu. Orang yang berambut keriting cenderung berkumpul dengan orang yang berambut keriting. Orang yang berkulit putih cenderung berkumpul dengan orang yang berkulit putih. Persamaan ciri itu bukan hanya berdasarkan fisik. Hobi, profesi, asal daerah, tingkat pendidikan, bahasa, sering juga menjadi karakteristik yang merekatkan komunitas manusia.

Kecenderungan mencari persamaan bahkan mengutamakan persamaan sering membuat manusia menjadi tidak menghargai perbedaan. Orang yang berbeda dianggap tidak baik. Pendapat yang berbeda dianggap salah. Manusia menjadi enggan berbaur dengan manusia lain yang dianggap berbeda. Bahkan sering terjadi, perbedaan itu memicu pertikaian dan peperangan. Pendeknya, berbeda itu dipersepsikan buruk.

Padahal, dalam banyak hal, perbedaan bisa membawa kebaikan. Dalam ilmu keuangan, penggabungan dua aset berisiko dengan kecenderungan arah pergerakan harga yang berbeda (bila harga aset pertama sedang turun, maka harga aset kedua cenderung sedang naik, atau sebaliknya) mendatangkan manfaat diversifikasi. Melalui diversifikasi, risiko investasi bisa dikurangi tanpa harus mengorbankan imbal hasil.

Dalam pembentukan sebuah tim sepakbola, harus ada kombinasi antara pemain belakang (untuk menjaga pertahanan), pemain tengah (untuk menghubungkan pemain belakang dengan pemain depan), dan pemain penyerang (untuk mencetak gol). Bayangkan bila dalam suatu tim sepakbola semua pemainnya adalah penyerang. Tim tersebut akan mudah kebobolan.

Dalam Alkitab, ada banyak contoh yang mengingatkan kita agar menghargai perbedaan. Musa dan Harun adalah dua orang dengan kepribadian berbeda. Musa pendiam sementara Harun cakap lidah. Tuhan memakai kerjasama tim antara Musa dan Harun untuk membuat Firaun takluk. Kerjasama (team work) antara Musa yang mengangkat tangan untuk berdoa dan memberkati dan Yosua yang berperang membuat orang Israel menang perang. Jangan dilupakan, bahwa Musa bisa mengangkat tangan seharian karena ditolong oleh Harun dan Hur yang menopang tangan Musa.

Rasul Tuhan terdiri dari manusia yang berasal dari berbagai latar belakang. Ada yang nelayan (Petrus), ada yang dokter (Lukas), ada pula yang filsuf (Paulus). Selain perbedaan latar belakang, fokus tugas pelayanannya pun berbeda. Paulus banyak melayani di luar Israel, sementara sebagian besar Rasul yang lain berfokus pada penginjilan di kalangan orang Yahudi.

Gereja Tuhan pun terdiri dari “kepala”, “tangan”, “perut”, “kaki”, dan lain-lain. Tiap-tiap bagian memiliki fungsi yang berbeda dan saling melengkapi. Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama. (Roma 12:4)

Semua bagian tubuh itu bekerja sama secara harmonis dalam satu kesatuan sehingga manusia bisa hidup dengan normal. “Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus” (1 Korintus 12:12).

Jadi, sebagai pengikut Kristus, kita harus menghargai persamaan dan perbedaan, serta menggunakan perpaduan harmonis antara persamaan dan perbedaan untuk dikombinasikan menjadi sesuatu entitas yang dahsyat dan bermanfaat. Di dalam satu Kristus, kita yang banyak dan berbeda-beda dipersatukan untuk kemuliaan nama-Nya.

ONE for all, and all for ONE. Salam WISDOM

Sumber: Majalah Bahana, November 2009

0 comments:

Post a Comment