Monday, September 19, 2011

Hindari Konflik Antaragama, Plt Wali Kota Bekasi Usulkan Pembangunan Gereja Bersama

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Plt. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengusulkan pembangunan gereja bersama dalam satu atap untuk umat Kristiani di Kota Bekasi. Usulan itu dicanangkannya usai melantik formasi baru Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Islamic Center Kota Bekasi, Rabu (14/9).

Rahmat mengatakan, rekomendasi pembangunan Gereja bersama itu masih bersifat wacana. Dalam hal ini Pemerintah Kota (Pemkot) akan meminta persetujuan dari FKUB untuk itu. Jika FKUB menyetujui, usulan itu akan diteruskan ke DPRD. "Pemkot Bekasi akan membantu mengawasi, serta mengeksekusi bila terjadi pelanggaran dari kegiatan keagamaan di Gereja bersama," kata Rahmat.

Rahmat menjelaskan, secara konsep, masing-masing kelompok jemaat akan beribadah di dalam gereja bersama yang terdiri dari beberapa lantai. Misalnya, lantai satu untuk jemaat Katolik, lantai dua untuk jemaat Protestan, dan seterusnya.

Rahmat menjelaskan, salah satu hal yang menjadi pemicu konflik antara agama di Bekasi adalah perizinan pembangunan rumah ibadah. Kondisi itu seperti yang terjadi beberapa waktu lalu pada jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) dengan salah satu organisasi masyarakat pada September 2010 lalu.

Salah satu jemaat Gereja Arnoldus di Jalan Cut Meutia, Bekasi Timur, Yohanes Rinto, menilai konsep tersebut cukup baik. Asalkan, masyarakat bisa nyaman beribadah, serta damai, dan tenteram. "Secara teknis cukup baik," ujarnya.

Yang menjadi persoalan, tambah Yohanes, masing-masing jemaat mempunyai ritual yang berbeda. Dalam hal ini Pemkot harus meninjau dari beberapa aspek sebelum menerapkan pembangunan gereja bersama.

0 comments:

Post a Comment