Monday, September 12, 2011

K R E A T I F

By: Prof. Roy Sembel

“...Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN....” (Yesaya 55:8)

Di kalangan penentu kebijakan ekonomi dan pengamat/ akademisi ekonomi sedang ada tren berdiskusi soal ekonomi kreatif. Ada banyak sektor yang didaulat termasuk dalam sektor ekonomi kreatif, di antaranya: Periklanan, penerbitan dan percetakan, TV dan radio, film, musik, fesyen, kerajinan, teknologi informasi, penelitian dan pengembangan, dll. Sampai dengan tahun lalu, kontribusi ekonomi kreatif terhadap total perekonomian Indonesia (diukur dari total produk domestik brutto/ PDB) baru mencapai 6,3%. Dengan semakin majunya suatu negara, kontribusi ekonomi kreatif akan semakin meningkat. Di Indonesia pun diperkirakan kecenderungannya akan seperti itu. Terkait dengan tren tersebut, kreativitas akan semakin diperlukan dan semakin penting di masa depan.

Kata “kreatif” berhubungan dengan cara pikir atau pandang yang berbeda dengan arus utama (mainstream), thinking outside the box (berpikir di luar kotak), inovasi, dan sebagainya. Jadi ekonomi kreatif diharapkan menciptakan nilai tambah melalui cara baru atau dipersepsikan sebagai non-tradisional.

Kata “kreatif” tidak bisa saya temukan dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru. Kendati begitu, isi Alkitab penuh dengan hal-hal kreatif. Tuhan kita adalah Tuhan yang super kreatif. Bila tidak kreatif, mana mungkin Tuhan menciptakan alam semesta dengan begitu banyak dan beragam isi dan penghuninya. Setiap bayi yang lahir selalu berbeda.

Petunjuk Tuhan tentang strategi perang Israel menghadapi Jerikho (dengan menggunakan terompet), cara Gideon mengalahkan musuhnya (dengan memecahkan buyung), cara Musa memimpin Bangsa Israel lolos dari kejaran tentara Mesir (menerobos laut), cara Tuhan memberi makan dan minum juta-an orang Israel di padang pasir dalam perjalanan menuju Kanaan merupakan sebagian kecil dari contoh kreativitas Tuhan kita.

Beragam perumpamaan yang diceritakan Tuhan tentang Kerajaan Allah juga menunjukkan kreativitas yang luar biasa. Jawaban Tuhan terhadap “ujian” orang-orang Farisi (mempersilakan orang yang tidak berdosa untuk melempar batu pada perempuan yang tertangkap basah berzinah), secara kreatif (thinking outside the box) membungkamkan orang-orang Farisi tersebut.

Ada lagi contoh yang lebih hebat: penyelamatan umat manusia melalui pengorbanan Kristus di kayu Salib menggantikan kita, turun ke dalam kerajaan maut, dan bangkit mengalahkan maut membuat iblis (yang pada awalnya sudah merasa menang) menjadi mati kutu. Cara kreatif ini “ditiru” oleh film Narnia (Sang Singa Aslan menyerahkan dirinya untuk mati menggantikan “anak Adam” yang seharusnya dihukum mati karena kesalahannya; namun akhirnya Aslan bangkit dari kematiannya, dan seterusnya sangat mirip dengan proses penebusan dosa manusia oleh Tuhan Yesus).

Tuhan kita penuh kejutan. Cara berpikirnya berbeda dengan cara berpikir standar manusia. “...Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN....” (Yesaya 55:8). Situasi yang terlihat buruk dari kacamata manusia, mungkin sekali diijinkan Tuhan terjadi untuk pada akhirnya menjadi berkat yang luar biasa bagi orang yang mau percaya kepada-Nya.

Jadi, kalau kita sedang menghadapi situasi yang saat ini tampaknya buruk atau dianggap bencana besar, mungkin sekali persepsi kita tersebut salah karena kita adalah manusia yang penuh dengan keterbatasan. Percayalah bahwa Tuhan kita yang super kreatif itu punya rencana yang baik dan indah serta penuh kejutan positif bagi kebaikan anak-anak-Nya. Salam WISDOM!

Sumber: Majalah Bahana, Desember 2009

0 comments:

Post a Comment