Thursday, September 8, 2011

Kau yang menjadikan hidupku ajaib

By: Jonathan Prawira

Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya (Mzm. 139:14)

Melayani di Amerika Serikat, di sela-sela pelayanan saya suka sekali berkeliling. Namun ketika membaca merk produk mereka, saya heran. Hampir semuanya made in China. Sewaktu menemukan buku tulis made in Indonesia, langsung saya beli saking terharunya.

Banyak pengalaman menarik, namun yang paling berkesan bagi saya pribadi bukanlah acara berjalan-jalannya, tetapi karena di Amerika Serikatlah untuk pertama kalinya saya memasak. Suatu tindakan yang tidak pernah terbayangkan oleh siapa pun yang mengenal saya. Bagaimana ceritanya?

Saya menempati suatu rumah yang sudah ditinggalkan pengurusnya kembali ke Indonesia. Selama saya di sana saya ditangani dengan baik oleh seorang aktivis gereja yang cuti khusus untuk memenuhi keperluan saya di sana. Tetapi suatu hari, sahabat saya sibuk dan tidak seorang pun yang dapat menggantikannya mengantar saya. Alhasil saya kelaparan. Sedangkan rumah itu cukup jauh dari restoran dan hari sudah malam. Apa yang harus saya lakukan di tengah malam yang dingin dengan perut yang lapar?

Banyak yang telah / Engkau lakukan / di dalam hidupku ya TUHAN / Jiwa yang menyadari kebaikanMu / Pasti akan bersuka sepertiku

Saya mulai menggeledah isi dapur. Tidak ada apa-apa selain nasi putih dan mentega di kulkas. Lalu telur di lemari dapur. Kecap dan garam di meja. Juga ada sambal botol bawaan hamba TUHAN dari Indonesia yang tidak bisa makan tanpa sambal merk itu. Apa yang bisa saya lakukan dengan semua ini? Kalau Anda menebak membuat nasi goreng, Anda benar. Saya langsung mencampur semua bahan hanya bermodalkan iman dan perasaan.

Setelah kenyang, sambil mencuci piring, saya berpikir, apa yang membuat saya bisa memasak untuk pertama kalinya selama puluhan tahun saya hidup? Satu kata saja: terpaksa.

Saya mendapatkan inspirasi, kadang-kadang TUHAN memanfaatkan keadaan terpaksa untuk membuat kita jadi melakukan sesuatu yang kita tidak mau melakukannya dalam keadaan biasa-biasa, sehingga kita melihat sesuatu yang luar-biasa terjadi.

Kalau saja Yusuf tidak terpaksa menikahi Maria, maka bukan saja dia, namun kita semua kehilangan kesempatan melihat karya Juruselamat yang luar biasa. Jika suatu hari keadaan memaksa kita melakukan sesuatu, sebetulnya TUHAN sedang menunjukkan, bahwa sebetulnya kita dapat melakukan hal baru dan ajaib dalam hidup kita lebih daripada yang kita kira. Salam inspirasi natal dan tahun baru. Kiranya kuasa penyembahan membuat kita senantiasa mengalami hidup yang ajaib di tengah-tengah kesukaran.

Kau yang menjadikan hidupku ajaib / Syukur padaMu TUHAN, hidupku ajaib

Sumber: Majalah Bahana, Desember 2008

0 comments:

Post a Comment