Monday, September 12, 2011

KEAHLIAN TERBAIK dan TERBURUK ANDA

By: James Gwee T.H., MBA

Ketika saya mendalami penelitian untuk talkshow di Radio Smart FM, saya menemukan sebuah ide yang sangat sederhana dari Brian Tracy. Ini ide yang sangat kuat dan mengena ke semua orang. Ide sederhana ini relevan dan mudah diterapkan dalam setiap aspek kehidupan kita.

1. Untuk berhasil, Anda perlu berbagai bidang (range) keahlian
Brian Tracy mengatakan agar berhasil dalam profesi apa pun, kita membutuhkan berbagai bidang keahlian. Coba sejenak pikirkan ini. Supaya menjadi aktor, pembicara publik, manajer, pemain bola, supir taksi, atau petani yang sukses, Anda butuh berbagai bidang keahlian. Anda tidak dapat bertahan (apa lagi sukses) pada setiap profesi di atas jika Anda hanya memiliki satu keahlian.

Kabar baiknya, dalam profesi apa pun, Anda hanya perlu mahir dan menguasai sekitar 5 sampai 7 keahlian. Contohnya, sebagai sales, ada 7 kunci keahlian yang harus Anda miliki, yaitu:

Mengarahkan/mengantisipasi keahlian-keahlian tersebut
Kemampuan untuk mengadakan sebuah janji (appointment) lewat telepon
Kemampuan untuk berhubungan akrab dengan orang yang Anda jumpai
Kemampuan untuk mencari bukti/fakta
Kemampuan untuk memaparkan ide-ide Anda secara efektif
Kemampuan untuk mengatasi penolakan/ketidaksetujuan dan,
Kemampuan untuk membaca tanda-tanda seorang konsumer yang hendak membeli dan mengkonfirmasi (menutup) transaksi.

Tentu sebagai manusia, kita mahir dalam sejumlah keahlian dan lemah dalam beberapa keahlian lainnya. Kita tidak pernah sungguh-sungguh mahir dalam SEMUA keahlian atau sangat tidak mampu dalam SEMUA keahlian.

2. Keahlian terbaik Anda telah membawa Anda pada keadaan SAAT INI.
Anda telah berhasil meraih kedudukan dalam pekerjaan dan menikmati level prestasi SAAT INI karena Anda mahir dalam beberapa keahlian. Tanpa itu, Anda tak mungkin mendapatkan posisi yang telah Anda peroleh saat ini. Anda akan berada DI BAWAH posisi yang Anda nikmati sekarang.

Namun, jika Anda tetap mengandalkannya, dan menggunakan keahlian yang sama dalam pekerjaan Anda sehari-hari, prestasi Anda TIDAK AKAN MENINGKAT. Anda hanya akan memperoleh tingkat prestasi yang sama dengan yang Anda raih sekarang. Tidak ada peningkatan!

3. Keahlian TERBURUK (TERLEMAH) Anda akan membatasi kesuksesan Anda
Ya, kita TERJERAT oleh keahlian-keahlian terlemah kita. Kelemahan kita dalam sebuah keahlian akan menghalangi kemampuan kita untuk meraih hasil yang lebih baik.

Saya punya dua pertanyaan untuk Anda:

Keahlian-keahlian mana saja yang menjadi kelemahan Anda?
Apakah rencana Anda dalam 6 bulan untuk mengatasi/meningkatkan keahlian-keahlian yang menjadi kelemahan Anda ini?

Setelah Anda mengetahui di mana kelemahan Anda, Anda akan paham bahwa Anda TIDAK BISA meraih hasil yang lebih baik dan mendapatkan gaji yang lebih tinggi karena Anda lemah dalam keahlian-keahlian tersebut. Jika Anda ingin meningkatkan prestasi Anda, memperoleh hasil yang lebih baik, dan menikmati gaji yang lebih tinggi, Anda perlu meningkatkan keahlian-keahlian yang menjadi kelemahan Anda. Semakin cepat Anda meningkatkannya, semakin cepat Anda akan menikmati prestasi dan gaji yang lebih baik.

Ayo Bertindak
Banyak dari kita SUDAH TAHU di mana kelemahan-kelemahan kita. Paling tidak di dalam hati. Namun, kita terus hanya mengandalkan keahlian-keahlian yang menjadi KEKUATAN (terbaik) kita untuk mencapai target dan selalu TERHERAN-HERAN kenapa kita tidak mampu meraih hasil yang lebih baik!! Aneh bukan?

Jadi, jika Anda SERIUS untuk meningkatkan prestasi Anda dan menikmati gaji yang lebih tinggi, lakukanlah hal ini:

Kenalilah keahlian-keahlian yang menjadi kelemahan Anda
Ambillah langkah-langkah spesifik dan nyata untuk MENINGKATKAN keahlian Anda yang masih lemah.

Jika Anda melakukan langkah di atas, mungkin dalam 6 bulan berikutnya, masalah atau kendala yang Anda hadapi dalam pekerjaan lambat laun akan semakin berkurang. Hal terbaiknya adalah Anda akan mulai MENIKMATI pekerjaan Anda!

Ini adalah konsep yang sederhana, dahsyat, dan mudah diterapkan. Pertanyaannya adalah... Akankah Anda BERTINDAK?

Sumber: Majalah Bahana, Desember 2009

0 comments:

Post a Comment