Monday, September 12, 2011

Mutiara dari Kehidupan Daud

By: Pdt.DR.Ir. Niko Njotorahardjo

Tidak ada manusia sempurna. Orang-orang dalam Alkitab pun pernah melakukan kesalahan-kesalahan fatal. Daud salah seorang di antaranya.

Secara pribadi, saya banyak belajar dari Daud. Saya belajar dari kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa yang pernah dilakukannya. Harapannya, dengan belajar seperti itu saya tidak jatuh dalam dosa yang sama.

Apakah yang menjadi kehebatan Daud? Kehebatan Daud dapat terlihat dalam hal-hal berikut ini.

1.Daud tidak pernah menyalahkan orang lain dan cepat-cepat bertobat.
Ketika Daud hendak dihukum oleh Tuhan melalui nabi-Nya, ia tidak pernah menyalahkan orang lain. Bandingkan dengan Saul. Ketika ditegur, ia menyalahkan orang lain. Namun Daud tidak melakukan hal itu. Saat ia dinyatakan bersalah, ia langsung mengakuinya dan segera minta ampun.

2.Daud sangat menghormati otoritas orang yang di atasnya.
Daud itu luar biasa. Hal itu tampak jelas terhadap sikapnya kepada orang yang di atasnya? Terhadap orang yang berkali-kali hendak membunuhnya. Daud diberi kesempatan untuk membunuh Saul, namun ia menolak. Ia berkata, “Aku tidak mau menjamah orang yang diurapi Tuhan! Kalau mau dihukum, biarlah tangan Tuhan saja yang menghukum!” demikianlah Daud tidak mau menjamah orang-orang yang berada di atasnya.

3.Daud berserah dan percaya bahwa Tuhan sanggup mengubah kutukan menjadi berkat.
Untuk orang-orang yang di bawahnya, seperti Simei yang memaki-maki Daud ketika Daud lari dari anaknya Absalom. Mendengar makian Simei, Abisai pengawal Daud berkata kepadanya, “Bagaimana tuanku, apakah ditebas saja batang lehernya?” tetapi di sini justru Daud memarahinya dan berkata, “Jangan lakukan itu, siapa tahu memang Tuhan yang menyuruh dia memaki-maki aku? Dia memaki-maki aku, tetapi anakku saja mau membunuh aku. Tetapi sebagai ganti aku dimaki-maki olehnya biarlah aku diberkati oleh Tuhan”. (2 Sam. 16 : 5 – 12).

Ini sungguh luar biasa. Hal-hal yang seperti dilakukan Daud itulah yang perlu kita pelajari.

4.Daud adalah orang yang sangat mengasihi Tuhan.
Yang paling luar biasa dari Daud adalah ia orang yang sangat mengasihi Tuhan. Ia seorang pemuji dan pemazmur. Daud suka bercakap-cakap dengan Tuhan. Kitab Mazmur yang berjumlah 150 pasal itu, ± 100 pasal ditulis olehnya. Dialah yang dipercaya Tuhan membawa pola surgawi dalam doa, pujian, dan penyembahan yang dilakukan di bumi.

Salah satu Mazmur yang paling saya senangi adalah Mazmur 103:1–2. Pada ayat-ayat tersebut, Pemazmur berkata, ”Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!”

Bila saudara membaca Mazmur di atas, maka kita dapat simpulkan bahwa Daud sering memerintahkan jiwa dan batinnya untuk memuji Tuhan. Terus-terang, kadang-kadang kita sulit untuk memuji Tuhan. Saya juga mengakui hal ini. Terkadang saya sulit memuji Tuhan karena tekanan berat dan masalah yang menumpuk. Atau, ketika melihat sesuatu yang tidak cocok dengan hati sehingga rasanya sulit untuk memuji Tuhan. Namun, Daud tahu bagaimana caranya memuji Tuhan dalam kondisi seperti itu. Daud memerintahkan jiwa dan batinnya untuk memuliakan Tuhan. Mengapa? Sebab Daud tahu bahwa Tuhan bersemayam di atas pujian umat-Nya (Mzm. 22:4). Terkadang ada orang yang berdoa sambil mengomel minta ini dan itu kepada Tuhan. Saya harap Anda tidak melakukannya. Mengapa? Karena doa semacam ini tentu tidak dijawab Tuhan.

Sumber: Majalah Bahana, Desember 2009

0 comments:

Post a Comment