Tuesday, September 6, 2011

Pengetahuan Dari Firman Tuhan

By: Pdt. Edwin Tielman

Allah memakai kita untuk mewartakan kabar keselamatan
Hidup ini bukan hanya berfokus pada diri sendiri, tetapi bagi orang lain yang di sekitar kita juga. Sebagai manusia kita terkadang tidak berdaya untuk menyelamatkan kehancuran orang lain. Namun, di tengah keterbatasan kita, kasih karunia Allah yang bekerja.

Kehancuran manusia sering terjadi kerena mereka tidak mau melihat dosa-dosa yang pernah dilakukan. Mengapa demikian? Firman Tuhan memberitahukan bahwa manusia mati karena kurangnya pengetahuan. Dengan demikian Iblis leluasa menipu dan membawa kita dalam dosa. Kurangnya pengetahuan itu pula yang menyeret kita dalam dosa sampai diri kita hancur lebur.

Manusia Berguna
“Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan. Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, dimana perlu, supaya mereka yang mendengarmya beroleh kasih karunia” (Ef. 4:28-29).

Sering sekali manusia bertobat. Tetapi sesering itu pula ia jatuh dalam dosa yang sama. Pertobatan itu memiliki tahapan sampai manusia itu betul-betul sungguh-sungguh bertobat. Pertobatan yang pertama adalah ketika manusia sadar bahwa ia berbuat dosa. Kedua, harus tahu apa yang diperbuatnya itu adalah dosa. Ketiga, adalah hasrat untuk tidak mau melakukan dosa lagi. Keempat, bertobat dan menyesali kesalahannya. Dan kelima, singkirkan masa lalu yang membelenggu dirimu.

Tuhan Yesus turun ke dunia untuk menarik kita dari dosa yang sudah mengikat. Anugerah Allah dalam Yesus Kristus siap mengubah kita dari yang tidak berguna menjadi berguna. Oleh sebab itu, hendaklah kasih karunia dari Tuhan senantiasa kita jaga sampai kapan pun.

Manusia memiliki keinginan berumur panjang. Namun tidak setiap manusia berpikir untuk hidup berguna. Mengapa? Padahal manusia diselamatkan oleh-Nya dan dikehendaki untuk hidup kudus dan berkenan di hadapan-Nya.

Supaya berguna—terutama kepada Allah baiknya manusia mempersembahkan persembahan yang kudus dan berkenan kepada-Nya. Artinya, keselamatan harus dikerjakan supaya hidup manusia dapat berguna dan memiliki arti bagi dirinya, sesama dan terutama kepada sang Pencipta.

Pembaharuan Pola Pikir
Ibadah merupakan wujud penyerahan diri kepada Allah secara berulang-ulang. Untuk menerapkannya, manusia harus hidup kudus, hidup yang mengenal Allah dan mengenal firman- Nya. Dengan demikian manusia jauh dari tindakan yang berdosa.

Menjadi kudus di hadapan Allah bukan hanya membaca firman. Tetapi, harus diiringi oleh perubahan dan pembaharuan diri. Jagalah perkataan kita karena hal itu yang akan menjadi kelakuanmu. Jagalah kelakuanmu karena itu akan jadi kebiasaanmu. Dan jagalah kebiasaanmu karena itu yang akan menentukan masa depanmu. Dasar dari seluruh yang kita lakukan adalah pembaharuan pola pikir.

“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihati kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan berkenan kapda Allah: itu adalah ibadahamu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah melalui pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (Rm. 12 : 1-2).

Keselamatan yang kita harapkan haruslah melalui suatu proses. Dalam proses itu, manusia semakin diperlengkapi. Termasuk dalam pikiran dan pengetahuan. Dengan berdasarkan firman Tuhan, pikiran dan pengetahuan yang diperoleh akan memberitahu manusia, apa yang dikehendaki Allah dalam hidupnya.

Saya percaya kalau Anda meresapi pengetahuan dari firman Tuhan, hidupmu tidak akan sama dengan yang dahulu.

Sumber: Majalah Bahana, Juni 2008

0 comments:

Post a Comment