Friday, September 9, 2011

KAMPANYE

By: Prof. Roy Sembel

“... dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi...” (Kisah Rasul 1: 8b)

Tahun 2009 tampaknya merupakan tahun kampanye bagi Indonesia. Dimulai dengan kampanye para Caleg dan Parpol pada Pemilu legislatif yang diramaikan 38 partai politik (plus 6 parpol lokal di Aceh), kampanye menjadi bagian aktivitas sehari-hari di kwartal pertama 2009. Baru selesai Pemilu legislatif, Indonesia kembali diramaikan dengan Pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden.

Ketiga pasangan capres-cawapres yang didukung oleh koalisi partai masing-masing terlihat sangat antusias berkampanye untuk memperkenalkan diri dan program mereka, serta membujuk para pemilih untuk memilih mereka. Pasangan capres-cawapres rela turun ke tempat yang biasanya tidak mereka datangi, seperti pemukiman kumuh, pasar becek, dll. Semua pasangan capres-cawapres tersebut mengklaim bahwa mereka berjuang demi kepentingan rakyat banyak. Apakah mereka benar-benar tulus membela kepentingan rakyat banyak? Sulit untuk diduga. Dalam laut dapat diduga, dalam hati siapa tahu ?!?

Berbicara tentang kampanye, sebenarnya sekitar 2000 tahun yang lalu, juga sudah ada kampanye yang luar biasa. Kampanye ini berlangsung dalam jangka waktu yang sangat panjang, jauh lebih panjang dari kampanye Pemilu di Indonesia. Periode kampanyenya ribuan tahun. Kampanyenya adalah tentang Kerajaan Surga. Juru kampanye pada awalnya terdiri dari para nabi, hakim, dan orang-orang pilihan lainnya. Puncak kampanye terjadi dengan datangnya juru kampanye utama ke dunia, yaitu Anak Sang Raja sendiri (yang sesungguhnya adalah Sang Raja sendiri). IA rela turun ke dunia dan mengalami penderitaan untuk mengajak kita bergabung menikmati kebahagiaan kekal dalam Kerajaan Surga.

Yang satu ini ketulusan-Nya tidak perlu diragukan. IA rela menderita, dihina, disalibkan, dan mati ganti kita semua, agar kita diselamatkan. IA melakukan itu karena IA mengasihi kita dengan tulus. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16).

Selanjutnya, tongkat estafet kampanye diserahkan kepada kita. “... dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi...” (Kisah Rasul 1: 8b). Kita dilengkapi secara khusus dengan firman dan Roh Kudus, sehingga kita dimampukan untuk menjadi ‘juru kampanye’ yang benar.

Ukuran keberhasilannya memang berbeda dengan kampanye duniawi. Juru kampanye Kerajaan Surga yang dianggap berhasil menjadi pemenang justru banyak yang ditolak oleh dunia ini bahkan sampai mati teraniaya. Para nabi, para rasul, banyak yang menjadi martir. Ukuran keberhasilannya adalah kesetiaan sampai akhir. Hadiah bagi pemenangnya? “...Barangsiapa menang, ia akan kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku...” (Wahyu 3:21a). Luar biasa!

Sudah siap untuk berkampanye bagi Kerajaan Surga? Mari kita berkampanye dengan tekun dan setia sampai akhirnya. Tahta Kerajaan Surga menunggu kita. Salam WISDOM!

Sumber: Majalah Bahana, Agustus 2009

0 comments:

Post a Comment