Friday, September 9, 2011

Tidak Mudah Menyerah

By: div \ny17

Slamet Riyadi seorang adalah pengusaha kerajinan berbahan sampah aluminium yang sukses. Ia mengisahkan bahwa usahanya bermula dari keterpaksaan. Tahun 1998, mantan karyawan perusahaan swasta ini menjadi salah satu korban PHK. “Saya mulai memanfaatkan limbah pabrik dan sampah rumah tangga. Bahannya tak perlu beli. Bisa ambil di mana saja. Mau di sekolah, mal, atau pasar. Saya sulap jadi aneka kerajinan anak-anak, seperti bentuk kupu-kupu, bunga hias, dan lainnya. Ternyata laku. Ibu-ibu yang mengantar anaknya ke sekolah menyukai kerajinan ini.”

Saat itu Daud sedang berperang melawan orang Yebus yang tinggal di Yerusalem. Orang Yebus yang merasa sedang berjaya mungkin berpikir bahwa Daud dan pasukannya tidak akan menyerang. Orangorang itu merasa terlindungi oleh benteng yang sangat kuat dan tak mungkin tertembus oleh barisan pahlawan iman yang berhasil menjungkalkan raksasa Filistin bernama Goliat itu. Tetapi Daud bukanlah orang yang mudah menyerah. Baginya selalu ada jalan keluar. Setelah menyelidik, akhirnya Daud menemukan celah: memasuki kota mereka melalui saluran air.

Orang Yebus sama sekali tidak menyangka rencana ini. Fokus pertahanan mereka hanya berpusat pada benteng dengan pintu gerbangnya. Benteng yang kuat dengan penjagaan yang ketat membuat mereka merasa aman. Serangan Daud yang bermula dari saluran air membuyarkan fokus dan mengacaukan strategi perang yang telah mereka persiapkan dengan baik. Mereka tidak sanggup melakukan perlawanan yang berarti. Akhirnya, Daud pun berhasil menduduki dan menguasai kota itu. Orang Yebus yang sombong itu kena batunya.

Tuhan selalu memberi kesempatan kepada umat-Nya yang mau berupaya. Persoalannya, untuk melakukan itu bukan perkara mudah. Kita harus mampu bangkit dari puing-puing reruntuhan kegagalan berupa keputusasaan, merasa dilecehkan, tak berdaya, dan berbagai perasaan negatif lainnya. Marilah kita bangkit, untuk sekali lagi melakukan upaya guna menemukan solusi.

Sumber: Renungan Malam, Oktober 2009

0 comments:

Post a Comment