Thursday, September 8, 2011

Mengatasi Rasa Gugup - A Powerfull, Convincing, and Entertaining Presentation (1)

By: James Gwee T.H., MBA

Orang-orang sering menanyakan “James, saya harus menyampaikan presentasi sales kepada klien minggu depan. Apakah Anda memiliki saran?”

Beberapa bulan yang lalu, saya diundang untuk berbicara di hadapan kira-kira 2000 orang – di Moscow, di dalam sebuah stadion tertutup, kepada orang-orang Rusia yang tidak berbahasa Inggris. Seminar saya harus diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia. Saya gembira karena telah diberi kesempatan ini. Saya dapat menguji kemampuan saya dan memperluas zona aman saya. Saya, dengan bangga, dapat mengatakan bahwa saya telah berbicara di depan 2000 orang Rusia di Moscow sehari penuh dan sambutan mereka sangat luar biasa!

Tetapi, bersama itu saya juga gugup! Pertanyaan “bagaimana jika...” muncul dalam pikiran saya. Bagaimana jika mereka sebelumnya telah mempelajari semua hal yang akan saya sampaikan hari itu? Bagaimana jika saya tidak dapat mempertahankan perhatian dan ketertarikan mereka untuk sehari penuh atau selama 7 jam, bagaimana jika... bagaimana jika...

Pada dasarnya kita gugup. Banyak orang salah mengartikan bahwa menjadi gugup itu buruk dan memalukan. Itu tidak benar!! Mari kita lihat beberapa alasan munculnya rasa gugup.

Tidak Berpengalaman
Saya gugup karena saya belum pernah berbicara di hadapan 2000 orang Rusia di Moscow. Saya tidak berpengalaman di hadapan mereka. Itulah yang membuat saya gugup. Setelah pengalaman itu, apakah saya akan gugup lagi ketika saya kembali diminta berbicara di hadapan 2000 orang Rusia di Moscow? Tentu, saya akan gugup lagi! Bisa jadi saya berhadapan dengan orang-orang yang beda, atau mungkin orang-orang yang sama dengan harapan yang lebih tinggi. Jadi, pengalaman tidak menjadikan Anda tidak gugup, pengalaman hanya menurunkan rasa gugup Anda karena Anda tahu apa yang diharapkan.

Tidak Siap/Tanpa Persiapan
Cara untuk menangani ini, pertama, lanjutkan presentasi Anda dan berharap dapat mengatasi setiap pertanyaan walaupun persiapan Anda kurang. Kedua, mintalah agar presentasi ditunda 1-2 hari sehingga Anda punya waktu untuk persiapan. Ketiga, lanjutkan presentasi Anda, tetapi persempit bagian presentasi Anda sehingga Anda membahas tema/topik yang Anda merasa mampu jelaskan atau kuasai.

Khawatir
Seringkali ini yang menjadi alasan utama kegugupan Anda. Anda khawatir bahwa segalanya akan tidak berjalan denganmulus. Anda khawatir jika pendengar Anda akan tidur, menertawakan Anda, tidak menghormati Anda, menolak Anda, berlaku kasar pada Anda, menanyakan pertanyaan yang tidak sanggup Anda jelaskan, atau Anda tiba-tiba lupa apa yang harus dikatakan di tengah-tengah presentasi.

Ingatlah bahwa kehidupan sendiri tidak sempurna. Selalu ada hal yang berjalan kurang baik. Apakah kita diharapkan selalu sempurna? Tidak! Orang menerima hal itu, kadang segalanya tidak berjalan 100% sesuai rencana. Ini adalah hal yang wajar. Itu adalah bagian dari kehidupan.

Apakah Anda diharapkan untuk punya jawaban yang lebih benar atau jawaban yang lancar terhadap setiap pertanyaan yang Anda terima? Tidak! Anda bukanlah sistem yang ahli atau ensiklopedia, Anda tidak punya jawaban untuk SEGALANYA! Dan itu wajar. Mengatakan, “Saya tidak tahu” lebih baik daripada mengatakan kebohongan dan berpura-pura Anda tahu.

JANGAN PANIK
Ingat, intinya bukan apakah suatu masalah terjadi atau tidak. Hal terpenting adalah APA YANG ANDA LAKUKAN (bagaimana Anda menyikapinya) saat masalah-masalah ini muncul? Apakah Anda menyikapinya dengan mengatakan, “Ini wajar, hal-hal seperti itu selalu terjadi, tidak apa-apa” atau Anda panik dan selalu mengatakan kepada diri sendiri, “Ya Tuhan, aku gagal, aku telah merusak segalanya, aku tidak berguna, aku sangat memalukan, mereka pasti menganggap aku orang tolol!”

Kita tidak dapat memprediksi 100% dengan tepat hal-hal yang akan terjadi, tetapi kita dapat SELALU mengatasi sikap/tanggapan kita ketika hal-hal seperti ini terjadi.

Jangan panik! Tidak apa-apa. Kehidupan terus berjalan. Enam bulan atau enam tahun dari sekarang, Anda akan mengenang dan menertawakannya.

Sumber: Majalah Bahana, Juli 2009

0 comments:

Post a Comment