Thursday, September 8, 2011

Mata Memandang Yesus

By: Prof. Roy Sembel

“...Mata adalah pelita tubuh Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu;” (Matius 6:22)

Sebulan yang lalu, menjelang pemilu, kampanye begitu gencar. Warna-warni bendera partai terlihat tersebar sampai pelosok kampung. Para calon anggota legislatif (caleg) juga tak ketinggalan berlomba memampang foto masing-masing di bendera, spanduk, poster, brosur, website, blog, facebook, TV, dll. Mungkin harapannya adalah agar wajahnya semakin dikenal dan dikenang sehingga diingat dan dipilih sewaktu hari H pemilu. Meskipun saat pemilu pemilih tidak melihat wajah/foto caleg, tetap saja diharapkan ada dampak yang berkelanjutan dari impresi visual sewaktu kampanye.



JENDELA HATI
Harapan itu tidaklah terlalu salah. Mata adalah jendela hati. Melalui mata, kita bisa melihat suasana hati seseorang. Melalui mata pula hati dan pikiran kita bisa terpengaruh oleh situasi eksternal. Mata merupakan salah satu panca indera yang sangat kuat membentuk impresi dan bahkan bisa mengubah perilaku. Teknik visualisasi (membayangkan atau melihat dengan pikiran) sering digunakan oleh psikolog atau motivator untuk meningkatkan prestasi orang, mulai dari olahragawan sampai pada salesman.

Tuhan juga menggunakan mata untuk membantu Abraham mengingat janji-Nya (Kej. 15:5-6). Setiap kali Abraham melihat bintang di langit, ia diingatkan akan janji Allah. Dengan begitu, iman Abraham terus dipertahankan, bahkan bertumbuh dari hari ke hari. Teknik serupa dengan visualisasi itu pula yang digunakan Yakub untuk tetap bertahan dalam kesulitannya. Ia mendapat kemakmuran dengan bantuan visualisasi rumput belang (Kej. 30:37-41).

BAHAYA VISUAL
Mata bisa menjadi berbahaya karena dimanfaatkan oleh Iblis untuk menjatuhkan manusia. Iblis berhasil menggoda Hawa setelah Hawa melihat buah terlarang. “Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya ...” (Kej. 3:6). Raja Daud berdosa terhadap Batsyeba dan membunuh Uria secara tidak langsung setelah melihat Batsyeba mandi (2 Sam. 11:2). Pilihan Lot terhadap Sodom dan Gomora dimulai dengan pemandangan yang memukau (Kej. 13:10).

Godaan visual ini rupanya memang luar biasa kuatnya. Iblis bahkan menggunakan godaan visual sebagai senjata pamungkas untuk mencobai Tuhan Yesus. “Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya” (Mat. 4:8).

Saat mata Petrus tertuju kepada Tuhan Yesus, Petrus bisa berjalan di atas air. Begitu matanya beralih melihat gelombang yang menakutkan, ia pun nyaris tenggelam (Mat. 14:28-30). Lagu Pandang Saja Kepada Yesus memang tepat untuk mengingatkan kita agar menjadikan Tuhan Yesus sentral dalam kehidupan kita.

Pesan dari kumpulan fenomena yang dikutip di atas adalah bahwa mata itu bisa sangat bermanfaat, namun bisa juga menjadi bumerang yang membahayakan. Sayup-sayup terdengar anak-anak Sekolah Minggu menyanyikan lagu “... Hati-hati gunakan matamu ...”

Sumber: Bahana, 2009

0 comments:

Post a Comment