Tuesday, September 6, 2011

Bila Kau yang membuka pintu – Tak ada satu pun dapat menutupnya

By: Jonathan Prawira

"Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka." (Yohanes 8:36)

Di setiap kota di mana saya melayani, biasanya saya memperoleh berbagai kesan berbeda. Misalnya, Surabaya. Di sini pernah diadakan konser Decade of Dedication (perayaan 10 tahun dedikasi saya di dunia lagu rohani) pada tahun 2006 yang diisi berbagai artis dan pemuji seperti Feby Febiola, Michael Idol, Suci Idol, Irma June, Martin Saba, Umbu, dan Regina Pangkerego.

Baru-baru ini, Surabaya kembali menorehkan kesan mendalam di hati saya sewaktu melayani bersama Jani Hutagalung—anggota WOW TEAM Jakarta. Saya menemukan keunikan gereja ini. Salah satu jam kebaktian gereja ini ada di lapas (lembaga permasyarakatan). Kok bisa?

Ternyata menurut cerita tim pengurus yang mengundang kami, ibadah ini sudah lama berjalan bahkan sebelum gereja itu dibentuk. Setiap hari Minggu pengurus gereja secara bergantian hadir ke lapas tersebut. Mengapa saya katakan hadir? Karena mereka sudah membangun tim pelayanan tetap di sana yang terdiri dari anggota-anggota lapas yang menemukan TUHAN justru sewaktu di penjara. Sarana ibadah telah diperlengkapi. Tim puji-pujian telah dibentuk. Sehingga cukup membawa pengkhotbah dari luar. Sejauh ini sudah 200 pengkhotbah dalam dan luar negeri telah melayani di sana.

Bukan hanya pelayanan spiritual, tetapi pelayanan sosial juga diadakan. Makanan dan pakaian dibagikan secara berkala baik kepada saudara seiman maupun bagi umat lainnya. Apa hasil pelayanan ini? Kasih dan kuasa TUHAN dinyatakan secara dashyat. Pertobatan, pemulihan, mukjizat banyak terjadi di tengah mereka. Mereka memang dipenjara karena kesalahan yang telah mereka perbuat. Tetapi justru di penjara itulah mereka mengalami kemerdekaan dari roh jahat. Selain bekal ketrampilan, hati yang bersih adalah bekal terpenting yang membuat mereka siap kembali ke dunia luar di saat hukuman mereka berakhir. Atau, siap kembali ke pangkuan Bapa, di saat mereka dijatuhi hukuman mati.

Kisah ini menginspirasi saya. Penjara memang mengekang kebebasan. Tetapi berapa banyak orang-orang di luar jeruji besi yang justru masih terkekang penjara kasat mata atau penjara hati? Mereka terpenjara kepahitan, kekecewaan, kerendahdirian, dendam masa lalu, ketakutan, kekuatiran, kesepian, kemurungan, kesedihan, kehilangan. Sudahkah kita memperoleh kemerdekaan kita yang sejati dari TUHAN?

Segala perkaraku kuserahkan padaMu – Allah Pembelaku – Segala kuatirku kutaruh di kakiMu – Allah Pem'liharaku

Jika menjadi tahanan penjara hati, di mana pun kita berada, kita tetap merasa terkekang, terikat, tertekan, dan tidak bahagia. Namun bila kita mau menerima remisi pembebasan tak bersyarat dari TUHAN dan siap menghadapi kenyataan di luar, maka di mana pun kita berada, kita merasa bebas menjadi diri sendiri, lapang, damai sejahtera, dan tentunya bahagia

Bila Kau yang membuka pintu – Tak ada satu pun dapat menutupnya – Bila Kau yang mengangkat aku – tiada yang dapat merendahkanku (dari album 20 Power Of Worship)

Salam inspirasi dari worship partner Anda di Surabaya. Sampai jumpa di kota-kota lainnya untuk menyembah bersama dan mengalami kuasa hadirat Allah di hidup kita.

Sumber: Majalah Bahana, November 2008

0 comments:

Post a Comment