Tuesday, September 6, 2011

Terang Tuhan Yesus Memancar dari Pengikut-Nya

By. Pdt. Efrayim Abraham Da Costa

Yesus Kristus lahir untuk menjadi terang dan jalan keselamatan bagi manusia. Umat Kristen sebagai pengikut Kristus mesti punya misi serupa.

Perayaan kelahiran Yesus Kristus harus diartikan sebagai karya penyelamatan manusia di bumi. Dia datang untuk menebus dosa manusia. Sudah seharusnya umat Kristen sebagai pengikut Kristus menyatakan maksud itu dalam kehidupannya. Umat Kristen adalah ahli waris karya keselamatan itu. Sudah ditebus dan kini harus mewartakan penebusan.

Kelahiran Tuhan Yesus juga merupakan eksistensi Allah, terang sejati, di dunia. Dia dalam rupa manusia memperkenalkan diri supaya manusia yang hidup dalam kegelapan memperoleh dan memiliki terang.

Kita semua yang percaya pada Kristus yakin bahwa Dia adalah terang dunia. “Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.” (Yoh. 1: 4-5 ).

Yesus tidak dapat dibatasi oleh apa pun. Dia tidak dapat dibatasi untuk menyatakan keselamatan bagi manusia. Dan, akhirnya terang itu dapat diraih manusia.

Kelahiran-Nya juga merupakan awal dari pergerakan yang besar. Gelombang dahsyat yang mencerahkan manusia. Pencerahan yang mengarahkan manusia untuk memantulkan terang kepada dunia. Dunia akhirnya menjadi terang dan menyingkirkan kegelapan. Inilah yang sekarang dituntut dari umat Kristen, menjadi terang dunia.

Terang itu sendiri akan bercahaya bila berada di tempat gelap. Hanya bila terang berada di tempat gelaplah terang itu berguna. Pengikut Kristus akan berguna bila menyatakan penebusan dirinya kepada manusia yang belum ditebus.

Manusia ditempatkan di dunia karena dunia ini gelap. Dan kegelapan itu sudah ada sejak manusia lahir. Kegelapan sudah menguasai lini kehidupan. Jangan mengartikan kalau kita bergaul di luar gereja; kita hidup dalam gelap. Bukan itu yang dimaksud.

Tempat Gelap
Banyak di antara kita yang nyaman dengan kondisi terang. Tidak sadar tujuannya hadir di dunia yang gelap. Keberadaan jemaat di dalam gereja bukanlah tujuan akhir dan segala-galanya. Keberadaan gereja akan menjadi percuma jika hanya gereja saja yang menjadi terang. Terang harus dimiliki jemaat.

Sangat tepat kalau orang percaya dengan sengaja mencari dunia yang gelap. Karena langkah tersebut sesuai dengan visi Allah yang menempatkan umat Kristen untuk menjadi terang (1 Yoh. 1:5-10). Eksistensi terang harus disadari oleh setiap orang percaya.

Di tempat gelap banyak masalah. Dan masalah itu menjadi ujian bagi pengikut Kristus. Semakin lama masalah yang dihadapi akan semakin berat. Tidak akan dapat terselesaikan oleh akal dan pikiran manusia. Ketergantungan kepada roti jasmani akan terjadi. Kesesatan membayangi. Di sinilah dituntut konsistensi untuk tetap setia pada terang sejati.

Janganlah masalah-masalah dunia mengganggu dan menipu umat Kristen. Ingatlah, Tuhan menempatkan pengikut-Nya di dunia supaya bisa menjadi terang bagi dunia. Bisa memantulkan terang. Memberi dampak kepada lingkungan di sekitarnya. Karena ketika menjadi pengikut Kristus, kita sudah berpindah dari gelap ke dalam terang.

Sumber: Majalah Bahana, Desember 2008

0 comments:

Post a Comment