Friday, September 9, 2011

Pertahankan yang Terbaik (2)

By: James Gwee T.H., MBA

Ada beberapa perusahaan dapat menarik karyawan-karyawan berkemampuan baik tetapi tidak dapat mempertahankan mereka. Mengapa?

Di sesi sebelumnya, kita telah mengetahui beragam alasan sebuah perusahaan tidak mampu merekrut karyawan yang berkemampuan lebih. Saya harap Anda telah mengambil kesempatan untuk mengoreksi diri/ perusahaan Anda dan mengidentifikasi masalah sebenarnya.

Tujuan dari kedua sesi ini adalah menyajikan poin-poin yang mungkin menyebabkan masalah umum dalam bidang kepegawaian. Jadi, jika Anda menemui masalah serupa, Anda mungkin dapat menggunakannya sebagai daftar untuk introspeksi dan melakukan perbaikan yang perlu. Tentu, saya sadar bahwa kita berhubungan dengan manusia – sumber paling kompleks, yang harus dikelola oleh seorang manajer! Ketika berhubungan dengan manusia, tidak pernah ada aturan, format, dan rumus yang baku. Yang sesuai untuk satu orang belum tentu sesuai untuk orang lain. Yang berlaku untuk satu orang dalam keadaan tertentu belum tentu berlaku untuk orang yang sama dalam keadaan berbeda. Jadi, perlakukan ini sebagai panduan, bukan rumus tetap!

Mengapa orang memutuskan untuk tinggal atau keluar dari sebuah perusahaan? Bisa jadi karena kompensasi (gaji, komisi, bonus, dan sebagainya), pengakuan dan penghargaan, prestasi yang dicapai, rasa dibutuhkan, lingkungan pekerjaan dan relasi dengan rekan kerja, bos, tantangan baru, dan kesempatan untuk belajar.

Manusia bukan robot. Kita punya perasaan. Kita memiliki keinginan dasar untuk merasa layak dan berguna. Sedikit pengakuan, apresiasi, dan penghargaan dari bos berdampak besar bagi karyawan. Jadi, katakan dan tunjukkan kepada karyawan bahwa Anda sangat menghargai usaha yang telah dilakukannya untuk perusahaan. Katakan sesuatu yang positif kepadanya. Tunjukkan bahwa Anda memerhatikan hal-hal kecil yang positif tentangnya.

Manusia adalah makhluk sosial. Kebanyakan dari kita tidak suka bekerja terisolasi dalam waktu yang lama. Kita ingin merasa menjadi bagian dari komunitas sosial. Oleh karena itu, interaksi antara rekan kerja sangat penting. Namun, kita sadar bahwa kebutuhan kerja sering menyebabkan konflik dengan orang lain; khususnya antar departemen. Oleh karena itu, manajer harus mampu menciptakan atmosfer di mana orang-orang dapat tertawa dan menikmati kebersamaan dengan yang lain dalam bekerja. Lingkungan pekerjaan yang menyenangkan dan menantang adalah salah satu “perekat” penting bagi karyawan. Kebanyakan karyawan enggan pergi ketika mereka telah membentuk ikatan yang erat dengan yang lain. Tugas manajerlah untuk memungkinkan ini terjadi.

Tantangan – tidak semua orang merasa perlu tantangan dalam pekerjaan. Namun, kebanyakan karyawan yang andal dan kompeten tidak akan tinggal dalam lingkungan yang stagnan. Mereka ingin terus berkembang. Ketika mereka merasa tidak membuat kemajuan, mereka mulai mencari yang lain. Jadi, jika Anda ingin mempertahankan karyawan yang berkualitas, sebaiknya Anda memikirkan cara untuk menjaga mereka tetap tertantang dan terstimulasi.

Jadi, kita tidak bisa selalu fokus pada bisnis saja. Kadang-kadang, kita harus berpikir tentang aspek perkembangan orang-orang dalam bisnis. Jika Anda terlalu sibuk, ini menjadi tugas manajer HRD. Apakah Anda memiliki manajer HRD? Beberapa perusahaan tidak memilikinya. Tidak apa-apa, asalkan ada yang bertanggung jawab dalam hal ini.

Satu hal yang tidak bisa dicegah oleh manajer HRD adalah karakter dan sikap bos. Sering kali, bos-lah yang menentukan semua hal dari perusahaan. Kerap kali, semua rencana terbaik manajer HRD disabotase oleh bos yang memiliki kemampuan buruk dalam menangani orang-orang. Anda mungkin mendebat, “tetapi orang-orang tetap tinggal dan bekerja untuk mereka!” Ya, tetapi saya bisa jamin bahwa orang-orang yang tinggal bukan orang-orang berkualitas terbaik. Seringnya, orang-orang yang tinggal adalah mereka yang tidak mendapatkan pekerjaan di tempat lain mana pun.

Semoga poin-poin sederhana ini dapat memberi Anda ide. Tuhan memberkati.

Sumber: Majalah Bahana, Oktober 2009

0 comments:

Post a Comment