Thursday, September 8, 2011

PERAIH YANG GIGIH

By: Jakoep Ezra, MBA, CBA

Buah kesabaran adalah penguasaan diri dan hasil ketekunan adalah kesuksesan.

Kemenangan tak pernah diraih tanpa perjuangan. Banyak orang bermimpi menjadi pemenang, namun tidak mau susah dan selalu menghindari tantangan. Pandangan hidup yang hanya ingin enak dan serba santai justru akan menjerumuskan kita ke dalam berbagai kesulitan dan penderitaan. Karena hidup adalah sebuah tanggung jawab yang harus dikelola dan dikembangkan.

Memahami Tujuan dan Panggilan
Para peraih keberhasilan adalah mereka yang telah bekerja keras untuk sebuah tujuan. Antusiasme lahir dari keyakinan bahwa apa yang dikerjakan adalah kebenaran yang pantas diraih. Dengan menyadari potensi yang dimiliki akan tumbuh pengharapan.

Pengharapan yang pasti membangun tekad yang kokoh. Tekad berbeda dengan nekad. Nekad adalah rasa ambisi tanpa perhitungan. Orang yang nekad tidak mampu bertahan lama dan akhirnya berakhir dengan kegagalan. Tekad adalah kemauan yang kuat disertai dengan pertimbanganuntuk mencapai hal-hal yang terbaik dalam hidup.

Musuh Pencapai Keberhasilan
Putus asa
Rasa putus asa lebih disebabkan oleh mental yang mudah menyerah daripada fakta bahwa kita tidak mampu. Rasa putus asa bisa timbul karena hanya melihat masalah dan tidak mampu melihat solusi. Putus asa memadamkan antusiasme dan pengharapan. Keputusasaan melumpuhkan segala daya upaya.

Rasa jenuh
Kejenuhan timbul karena kita gagal melihat lebih jauh dan lebih luas. Rutinitas mematikan kreativitas. Pekerjaan tanpa target-target baru membuat kita terjebak dalam zona nyaman. Padahal dinamika perubahan dan pencapaian membangun semangat dan membangkitkan sikap inovatif.

Rasa tidak percaya diri
Setiap target harus disesuaikan dengan kemampuan. Tapi rasa tidak percayadiri timbul karena mentalitas. Takut gagal, takut malu, takut ditolak, takut dihakimi dan berbagai ketakutan yang tidak beralasan membuat seseorang merasa minder.

Peraih yang Gigih
1. Memiliki ketekunan
Tekun berarti menyelesaikan hingga tuntas meski banyak halangan dan tantangan. Banyak orang dapat memulai sesuatu dengan baik, namun gagal dalam penyelesaian. Rasul Paulus menjelaskan tentang pencapaian hidupnya seperti sebuah pertandingan yang diakhiri dengan baik. Ketekunan menimbulkan sikap tahan uji dan membangun kekuatan karakter.

2. Membangun sikap fokus
Ada orang yang mudah terpengaruh dengan situasi dan tren. Sasaran menjadi tidak jelas dan selalu berubah. Kelihatan sibuk dan melakukan banyak hal, tapi ternyata tidak satu pun yang tercapai. Lebih baik jika kita fokus pada suatu sasaran yang jelas. Jika sudah tercapai atau berjalan lancar dan dapat didelegasikan kepada orang lain, barulah kita membuat target-target baru.

3. Mempertahankan sikap antusias
Antusias memiliki akar kata berarti Tuhan di dalam kita. Itu berarti ada sukacita, ada kekuatan dan pengharapan yang pasti. Rasa antusias seperti bahan bakar sebuah mesin, yang mampu menggerakkan dan menjalankan mesin tersebut. Dikatakan bahwa orang yang bersemangat dapat menanggung kesulitan dan penderitaannya. Antusiasme membuat kita kuat dan bertahan untuk meraih cita-cita.

Sumber: Bahana, April 2009

0 comments:

Post a Comment