Thursday, September 8, 2011

Penghormatan kepada Kehidupan

By: yan


Apa yang sebenarnya manusia inginkan, di balik semua keinginannya yang tersembunyi? Jawaban atas pertanyaan ini mungkin dapat disimpulkan dalam satu ungkapan sederhana: “Manusia ingin hidup”. Mereka hanya ingin hidup seperti apa yang mereka idealkan tentang kehidupan mereka. Sebagai contoh: mereka ingin mempunyai sebuah keluarga yang baik, sehat dan berkecukupan. Dan mereka berkata dengan jelas, “Kita ingin semuanya apa yang kehidupan tawarkan.

Seorang teolog protestan dan sekaligus seorang dokter, Albert Schweitzer, yang lama berkarya di Afrika untuk organisasi “Menschen im Herzen” (manusia di hati), mengatakan, “Saya adalah kehidupan, yang ingin hidup di tengah-tengah dari kehidupan yang ingin hidup”. Dari ungkapan yang mendalam ini, Albert Schweitzer sangat menjiwai pemikiran kristiani yang “menghormati kehidupan”.

Setiap manusia ingin hidup. Dan mereka ingin hidup secara terhormat. Siapa yang tidak pernah mendengar, bahwa di Afrika setiap hari ada banyak manusia yang tak terhitung jumlahnya, termasuk anak-anak, harus mati karena kelaparan dan wabah penyakit. Orang yang seperti ini, telinganya harus diperdengarkan seruan mereka: “Saya ingin hidup!” Ini hampir dipastikan, bahwa manusia-manusia di Afrika telah merasa ditinggalkan oleh kita yang hidup dalam kelimpahan. Hal ini sangat disadari oleh Alber Schweitzer. Dia dulu berjuang gigih melawan tindakan tak berperikemanusiaan, termasuk juga melawan bom atom. Akan tetapi, sayangnya, perjuangannya ini tidak membuahkan hasil, ketika di tahun 1963 percobaan bom atom ditanda-tangani.

Melindungi Kehidupan
Tugas utama kekristenan kita sekarang ini adalah, melindungi dan menjaga kehidupan manusia di dunia ini. Dalam kenyataannya, ada banyak kekuatan dan factor yang mengancam dan membahayakan kehidupan dari setiap orang. Meskipun demikian, ini merupakan sebuah paradox kehidupan manusia itu sendiri; setiap orang memiliki kemampuan/talenta sendiri, yang pada keyataannya tidak begitu dikembangkan. Talenta-talenta ini sebenarnya adalah anugerah Tuhan sendiri yang diperuntukan bagi kita agar kita mampu mengatasi permasalahan kehidupan bagi semua manusia.

Terkadang ada banyak orang bertanya, “Sabda Yesus yang mana yang Anda anggap paling penting? Bagi beberapa orang, mungkin pertanyaan ini akan cepat dijawab. Bagi saya, jawabannya ada di Injil Yohanes, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” ( Yoh. 14:6). Di dalam minggu-minggu sebelum Paskah, kita sering mendengar tema-tema renungan tentang sengsara, kematian dan kebangkitan Kristus, yang dipandang sebagai peristiwa proses pembebasan beban kita dari dosa-dosa. Oleh Karena itu, kita hendaknya tidak melupakan, bahwa hal itu adalah maksud Yesus sebenarnya, bahwa Ia ingin agar kita memperoleh “Hidup” itu.

Sumber: kirchensite.de (14.05.2009)

0 comments:

Post a Comment