Tuesday, September 6, 2011

Motivasi Bekerja (bagian 2)

By: James Gwee T.H., MBA

Pada bagian 1 (Bahana edisi Juni 2008) kita telah mendiskusikan perbedaan “Faktor-faktor mendasar” dan “Faktor-faktor yang memotivasi” orang untuk bekerja.

Dalam bagian 2 kita akan mendiskusikan hal yang membuat orang bertahan dan ingin melakukan pekerjaannya dengan baik, serta hal yang menyebabkan mereka ingin cabut dari pekerjaannya. Seorang karyawan bertahan atau keluar dari pekerjaannya, menjadi termotivasi atau kehilangan motivasi karena beragam alasan. Setiap orang memiliki alasan yang berbeda.

Bagaimana cara mengetahuinya? Cara paling akurat adalah Anda bertanya langsung kepada mereka.
- Apa yang membuat Anda bertahan di sini?
- Apa yang mungkin memikat Anda untuk meninggalkan pekerjaan Anda saat ini?
- Apa yang paling menarik dari pekerjaan Anda?
- Apakah kami sepenuhnya mendayagunakan bakat Anda?
- Apakah yang bisa saya lakukan untuk membantu Anda bekerja dengan sebaik-baiknya?

Banyak pertanyaan lain yang dapat Anda ajukan, tergantung apa yang ingin Anda ketahui tentang mereka dan mengenai diri Anda sendiri. Manfaat dari pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan adalah:

1. Karyawan Anda akan mengetahui bahwa Anda peduli.
Anda memerhatikan kesejahteraan mereka. Karyawan Anda merasa menjadi anggota tim yang menunjang keberhasilan, dan bahwa Anda ingin memberi yang terbaik kepada mereka semampu Anda.

2. Jawaban-jawaban karyawan Anda ini akan memberikan pengertian yang sangat berharga mengenai:
- Apa yang ada dalam hati dan pikiran mereka?
- Apa yang sesungguhnya penting bagi mereka?
- Apa yang memotivasi mereka dan apa yang membuat mereka bosan atau tidak tertarik dengan pekerjaan mereka?
- Apakah Anda mendayagunakan talenta dan potensi mereka secara maksimal atau tidak?
- Seberapa besar komitmen mereka terhadap tim?
- Gaya manajemen Anda.
- Ketrampilan atau keahlian karyawan Anda.
- Kekuatan dan kelemahan Anda sebagai manajer

Pendekatan Berbeda
Setiap manajer memiliki gaya yang berbeda. Setiap karyawan juga memerlukan cara pendekatan yang berbeda. Berikut ini beberapa saran:

1. Wawancara
Anda ingin mengundang karyawan ke kantor Anda untuk berbicara santai, tetapi perhatikan karyawan Anda: Sedang tidak sibuk dengan pekerjaannya, sedang tidak memikirkan hal penting lainnya, tidak sedang mengejar deadline, tidak sedang menyelesaikan masalah dengan seorang pelanggan yang marah, dll.

Anda harus memastikan karyawan Anda dalam situasi santai dan sedang memiliki suasana hati yang baik untuk mengadakan percakapan dengan Anda.

2. Percakapan “tak sengaja”
Cara lain untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini adalah mengundang karyawan Anda makan-makan, atau secara kebetulan bertemu dengannya di kantin. Dalam suasana santai Anda bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan di atas. Kalau dia merespons, percakapan bisa berkembang ke pertanyaan-pertanyaan lainnya. Jika ia kelihatan tidak nyaman, Anda harus mengubah topik pembicaraan.

Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika Anda ingin mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini:
- Jangan mengajukan begitu banyak pertanyaan dalam satu kesempatan. Mengajukan banyak pertanyaan langsung bisa membuat “takut” karyawan Anda.
Rumuskan ulang pertanyaan-pertanyaan tersebut sehingga tidak kedengaran terlalu langsung menuju ke sasaran.
- Pertanyaan bisa dikaburkan agar ia tidak menyadari maksud dari pertanyaan-pertanyaan Anda.
- Jika tidak terbiasa berbicara dalam tingkat yang “intim”, pertanyaan-pertanyaan seperti itu mungkin menyebabkan ketidaknyamanan. Mereka mungkin berpikir:
- Mengapa Anda tiba-tiba mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti itu?
- Apakah mereka telah melakukan sesuatu yang salah?
- Apakah Anda berencana untuk memindahtugaskan mereka?
- Apakah Anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini untuk menetukan besarnya bonus mereka?
- Apakah Anda mencoba menggali informasi dari mereka mengenai teman-teman mereka?
- Apakah Anda mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini untuk memutuskan pantas tidaknya mereka mendapatkan promosi jabatan?

Apa pun pertimbangannya, jika ingin mengetahui cara memotivasi karyawan Anda, dengan cara tertentu Anda harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini kepadanya. Tidak perlu setiap minggu. Empat bulan sekali sudah lebih dari cukup. Semoga Anda sukses!

Sumber: Majalah Bahana, Juli 2008

0 comments:

Post a Comment