Thursday, September 8, 2011

Langkah Awal

By: Prof. Roy Sembel

“Seperti ada tertulis: ”Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup”, tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan” (1 Korintus 15: 45)

Coba Anda baca kalimat berikut ini:
”ADNA BSIA BCAA KLAMIAT BREISI KTAA KTAA DNEGAN SSUNUAN HRUUF TRELABIK AASL HUURF PREATMA DAN TREKHAIR BNEAR.”
Meskipun susunan huruf di antara huruf pertama dan terakhir tidak runtut, Anda bisa tetap “membaca” kata-kata dalam kalimat tersebut. Fenomena yang menarik ini ditemukan berdasarkan riset tentang membaca. Fenomena tersebut ternyata juga sejalan dengan kehidupan kristiani.

Siapa Anda dan bagaimana kehidupan Anda pada awal Anda menjadi Kristen tidak penting. Yang penting adalah Anda mau memulai langkah pertama dalam perjalanan kehidupan Kristen sebagai pengikut Kristus. Segala sesuatu pada awalnya tidaklah sempurna. Tuhan mengambil yang tidak sempurna untuk menjadi sempurna di dalam-Nya.

Proses perjalanan dari awal sampai akhir sering kali tidak ideal seperti yang diimpikan manusia. Apa pun yang terjadi, pada akhirnya di dalam Tuhan ada kemenangan.

Alkitab penuh dengan cerita ketidaksempurnaan manusia yang akhirnya disempurnakan oleh Tuhan, asalkan ia tetap setia dan taat kepada Tuhan pada akhirnya.

Raja Daud memulai kariernya dengan sangat tidak ideal. Seorang raja berasal dari anak bungsu dan hanya bertugas sebagai gembala domba. Perjalanan hidupnya ditandai dengan kepahitan dan kegagalan (skandal Batsyeba, pertikaian dengan Absalom, dll). Namun pada akhirnya, Daud bertobat dan kembali taat dan setia kepada Tuhan.

Abraham, bapa orang percaya, juga mengalami beberapa kegagalan dalam hidupnya (skandal Hagar/Ismail, takut mengakui Sara sebagai isteri, dll). Namun akhirnya, kesetiaan dan ketaatannya menjadikannya bapa dari orang beriman.

Simon Petrus, pada awalnya hanya dikenal sebagai nelayan. Kariernya ditandai dengan kegagalan demi kegagalan (menyangkal Tuhan Yesus 3 kali, tertidur saat menemani Tuhan berdoa, dll). Namun akhirnya, Petrus disempurnakan dan melakukan perkara-perkara yang besar. Sebaliknya, Alkitab juga memaparkan kehidupan orang yang pada awalnya dianggap berhasil, namun tidak taat dan setia sehingga kehidupannya berakhir dengan tidak baik. Cerita tentang Raja Saul dalam Perjanjian Lama, dan Yudas Iskariot dalam Perjanjian Baru menunjukkan dampak fatal bila kita tidak taat dan setia sampai akhir.

Dari berbagai kisah dalam Alkitab itu, terkuak pesan yang sangat penting. Tuhan mengasihi kita saat kita masih berdosa dan jauh dari sempurna. Tuhan mampu menyempurnakan manusia yang bersedia dibentuk. Peran manusia adalah mengambil langkah awal untuk percaya kepada keselamatan yang disediakan Tuhan. Proses menuju akhirnya pun tidaklah sempurna. Kendati begitu, bila kita taat dan setia sampai langkah terakhir, kita akan menerima mahkota kehidupan.

Situasi saat kita mulai tidak penting. Yang penting adalah kita mengambil langkah pertama. Namun, langkah pertama saja belum cukup. Seperti pesan dalam sebuah kidung rohani: Meskipun langkah pertama penting, langkah terakhirlah yang terpenting. Seperti ada tertulis: “Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup”, tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan” (1 Korintus 15: 45).

Pada langkah awal, kita menyerahkan hidup kita kepada Tuhan. Pada akhirnya, Tuhanlah yang menjadi roh yang menghidupkan. Salam WISDOM!

Sumber: Bahana, Maret 2009

0 comments:

Post a Comment