Tuesday, September 6, 2011

Diberkati Tuhan Artinya Bisa Menikmati BerkatNya

By: Jonathan Prawira

Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya. Amsal 10:22

Dulu sebelum mengenal TUHAN, kalau saya ditanya ingin apa dalam hidup ini? Saya pun menjawabnya: ingin kaya. Saat ini, saya jadi teringat kisah lucu mengenai nelayan bernama Simon (sebelum namanya diganti menjadi Petrus). Alkisah, Simon baru pulang menjala ikan semalaman dalam keadaan lelah dan ngantuk. Ia bertemu seseorang yang sedang memancing di pantai sambil tidur-tiduran. Merasa si pemancing itu malas, Simon pun langsung menegurnya: Hai, Nelayan, apa yang sedang kau lakukan? Mengapa engkau tidak pergi ke laut sepertiku? Tanpa menoleh sedikit pun, pemancing itu menjawab dengan pertanyaan: Untuk apa?

Simon: “Untuk mendapatkan uang yang cukup tentunya.”
Pemancing: “Untuk apa?”
Simon: “Untuk membeli perahu yang lebih besar tentunya.”
Pemancing: “Untuk apa?”
Simon: “Untuk bisa menangkap ikan yang jauh lebih banyak.”
Pemancing: “Untuk apa?”
Simon: “Untuk menjadi kaya.”
Pemancing: “Untuk apa?”
Mendengar pertanyaan berulang-ulang,
Simon pun marah: “Ya, setelah kaya, barulah aku bisa beristirahat dengan tenang.”

Si pemancing akhirnya menoleh kepada Simon. Ia tersenyum dan berkata: Kalau hanya untuk beristirahat, untuk apa menunggu sampai kaya? Sekarangpun aku sedang melakukannya.

Di tengah-tengah tekanan ekonomi yang semakin berat, tidak heran seseorang merasa perlu bekerja sekeras mungkin. Akibatnya, ia mengorbankan banyak hal, termasuk ibadah dan saat menyembah TUHAN. Ia berpikir, kalau ia kaya maka ia akan terbebas dari kekurangan, barulah memikirkan urusan kerohanian.

Padahal orang-orang kaya pun tetap bisa merasakan kekurangan dan tekanan. Mereka bisa tetap merasa khawatir, cemas, takut, tidak merasakan damai sejahtera, dan ketenangan dalam hatinya.

Salomo – konon orang terkaya yang pernah hidup. Kisah hidupnya memberi inspirasi, bukan susah payah, melainkan orang-orang yang memperoleh berkat TUHAN yang memiliki kekayaan sejati. Kekayaan yang bukan diukur dari apa yang dimiliki dan dikuasai, tetapi dari apa yang mampu dinikmati dan disyukuri. Bukan hati yang merasa mampu memperoleh apa yang belum dimiliki, tetapi hati yang merasa mampu untuk membagikan apa yang dimilikinya.

S’perti burung di udara / Kaupun p’lihara / Terlebih hidupku Kau pandang berharga / Dalam s’gala perbuatanku / Aku percaya / Hanya berkat TUHAN lah yang menjadikan kaya – lagu Berkat Tuhanlah yang Menjadikan Kaya dari album Call Me Blessed.

Mengapa berkat TUHAN dan bukan susah-payah yang bisa membuat seseorang kaya? Karena hanya orang yang diberkati TUHANlah yang bisa merasakan dan menikmati bagian yang telah TUHAN berikan kepadanya.

Salam inspirasi dari your worship partner, Jonathan Prawira.

Sumber: Majalah Bahana, Juni 2008

0 comments:

Post a Comment