Thursday, September 8, 2011

Berani Mengenal dan Berubah

By: aw


Pada suatu hari saya berjumpa dengan seorang remaja putri (sebut saja namanya Ria) yang sedang mengalami suatu pergumulan batin. Ria adalah seorang remaja yang sedang bersedih karena peristiwa perceraian orangtuanya. Ia sangat sedih, marah sekaligus tertekan. Ia merasa sudah tidak dapat mempercayai kedua orangtuanya lagi. Ibu yang sangat menyayanginya ternyata harus berpisah dengannya. Pada sisi lain, ia juga sangat kecewa terhadap ayahnya karena telah mengkhianati ibunya. Ia sempat berkata kepada saya, ”Kalau semuanya meninggalkan aku, lalu apa gunanya aku hidup?” Bayangkan, jika Anda ada pada posisi Ria, apa yang akan Anda lakukan?

Beberapa saat kemudian, saya mulai menyelami kondisi emosinya serta memberikan bimbingan kepadanya. Pada awalnya saya memberikan sedikit tantangan kepadanya apakah ia mau belajar mengenal dirinya dan keluar dari masalahnya atau ia mau tetap berada pada lembah air matanya. Dengan mantap ia kemudian berkata, ”Baik mas, aku mau, apa yang harus kulakukan ?” Beberapa saat kemudian, saya memberikan beberapa saran agar ia dapat mengenal dirinya sendiri agar ia mampu mencari solusi atas masalah yang sedang ia hadapi itu.

Untuk mengenal diri, ada beberapa hal yang dapat ia lakukan, yaitu memahami sejarah masa lalu hidupnya, mengapa ia bereaksi tertentu terhadap masalah-masalahnya dan akhirnya bersedia ”tampil” apa adanya. Pada awalnya, saya berkata kepadanya bahwa untuk mengalami perubahan yang permanen, maka ia harus berani menghadapi konflik-konfliknya sendiri. Tidak terus-menerus bergantung kepada orang lain yang terkadang malah semakin membuat runyam. Semakin ia menjauhi konfliknya, semakin tidak sehatlah emosinya.

Hal ini berlaku bagi setiap orang, termasuk Anda. Apapun masalah yang sedang Anda hadapi saat ini, beranjaklah untuk menghadapi masalah itu. Jangan lari menghindar. Ketika Anda benar-benar menyadari keberadaan Anda, maka semakin mudahlah Anda “membaca” peta hidup Anda. Bagaimana Anda melihat dan memaknai masalah yang Anda hadapi sekarang ? Mengapa Anda berpikir demikian? Setelah mendapat menjawab pertanyaanpertanyaan itu, cobalah memandang masalah tersebut dari sudut pandang Tuhan. Satu pertanyaan bagi Anda, “Apakah Tuhan lebih kecil daripada masalah yang sedang Anda hadapi sekarang?” Saya yakin dengan pasti bahwa Anda akan menjawab tidak. Jikalau demikian, pasti ada jalan keluar yang Ia sediakan bagi Anda. Anda tinggal menunggu waktu-Nya, dan Anda pasti menemukan ”momen-Nya”.

Banyak orang berkata kepada saya, ”Tuhan mampu karena Dia Mahakuasa, tapi saya?” Banyak orang yang pesimis, termasuk terhadap dirinya sendiri. Saya tidak menyangkal bahwa Tuhan itu Mahakuasa, saya percaya seratus persen terhadap hal itu, namun jangan lupa juga bahwa ”Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya” (Mrk. 9:23).

Ketika Anda mengalami persoalan dan persoalan itu membuat Anda gentar, tetaplah memandang kepada-Nya. Temukanlah kelemahankelemahan Anda dan mintalah agar Tuhan membentuknya sedemikian rupa sehingga Anda menjadi siap dan cekatan dalam menghadapi masalahmasalah Anda yang lain pada masa mendatang. Hanya dengan jalan demikianlah Anda dapat mengecap kebaikan Tuhan dan menjadi saluran berkat bagi banyak orang.

Sebenarnya, semua masalah yang datang menimpa Anda hanyalah merupakan ulangan dari masalahmasalah sebelumnya namun dalam bentuk yang berbeda. Tuhan kerap memakai masalah-masalah itu untuk mendewasakan karakter kita. Jika kita berhasil melampaui satu masalah, maka Ia tidak akan mengulangi masalah itu lagi. Namun jika kita masih gagal, maka Tuhan akan terus mengulang masalah yang sama sampai Anda bisa menaklukannya sampai berhasil. Dengan cara demikian Dia membentuk Anda sebagai orang-orang yang lebih dari pada pemenang. Seperti pohon yang menghasilkan buah pada waktunya, demikianlah hidup Anda ketika tinggal tetap pada rencana-Nya Maha dahsyat itu. Amin.

Sumber: Renungan Pagi, Mei 2009

0 comments:

Post a Comment