Thursday, September 8, 2011

Bahaya Persekutuan yang Tidak Ilahi

By: ndd

Adalah penting untuk membedakan dengan siapa kita membuat sebuah perjanjian dalam sebuah hubungan. Persetujuan sebuah perjanjian tidak boleh dibuat tanpa keilahian. Persekutuan yang dekat dengan orang seperti ini akan membatasi bahkan menghancurkan misi Allah dalam hidup kita.

Bangsa Israel telah berulang kali diingatkan untuk tidak membuat perjanjian dengan bangsa-bangsa penyembah berhala, tetapi mereka mengabaikannya. Akibatnya, kebiasaan bangsa penyembah berhala itu mencemari kehidupan mereka, dan hal ini membangkitkan murka dan penghukuman Allah. Mereka menjauh dari tujuan-tujuan Allah dan mendatangkan kehancuran atas diri mereka sendiri. Padahal mereka telah diperingatkan, “Berawasawaslah, janganlah kau adakan perjanjian dengan penduduk negeri yang kaudatangi itu, supaya jangan mereka menjadi jerat bagimu di tengah-tengahmu” (Kel. 34:12).

Dengan bersekutu bersama orang yang ikut melakukan pekerjaan-pekerjaan Iblis, berarti kita mengizinkan roh mereka untuk bekerja di sekitar kita. Hal ini akan mengeluarkan kita dari kehendak Allah dalam hidup kita menuju padang belantara. Di situlah kita akan berjalan hingga kita kembali ke tempat di mana kita menyimpang dari tujuan Allah dan membangun kembali diri kita agar taat kembali kepada Allah.

Salomo membuat perjanjian dengan Firaun dan menikahi anak perempuannya (1 Raj. 3:1). Setelah itu, Allah mendatangi Salomo dalam mimpi dan menawarkan segala sesuatu yang diinginkannya (1 Raj. 3:5). Salomo memilih kebijaksanaan dan seluruh hikmat yang berasal dari Allah. Saat itu ia mengumpulkan banyak kekayaan. Ketika itu semua terjadi, Salomo telah menikah dengan para istrinya dari bangsa lain serta menawarkan pengurbanan dan dupa bakaran untuk para allah asing. Sebenarnya ia dapat mengambil istri dari bangsanya sendiri, tetapi ketidaktaatan telah membawanya keluar dari garis rancangan dan tujuan yang telah ditetapkan Allah baginya.

Akhirnya hati Salomo semakin menjauh dari Tuhan menuju allah lain. “Salomo melakukan apa yang jahat di mata Tuhan….” (lih. 1 Raj. 11:1-6, BIS). Persekutuan yang salah pada akhirnya membawa kehancuran dalam hidup kita.

Sumber: Renungan Pagi, April 2009

0 comments:

Post a Comment