Friday, September 9, 2011

Anger Management

By: aw

Dalam kehidupan ini, tidak jarang Anda mengalami berbagai permasalahan. Permasalahan-permasalahan yang kita alami ada yang bersifat sederhana sampai yang paling kompleks. Hal ini mutlak tergantung dari cara pandang Anda terhadap masalah yang sedang Anda hadapi. Secara tidak sadar, Anda seringkali justru mengabaikan atau menyederhanakan sebuah permasalahan yang vital sehingga pada suatu saat seakan-akan permasalahan itu telah menguasai hidup Anda. Jika sudah demikian, seakan hidup ini menjadi kosong dan tidak bermakna lagi. Mengapa hal itu dapat terjadi?

Sebelum membahas lebih jauh lagi, saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan sederhana kepada Anda. Kapankah terakhir kali Anda mengalami masalah? Respons apa yang Anda lakukan untuk menghadapi masalah tersebut? Apakah Anda menyelesaikan masalah tersebut dengan emosi yang meledak-ledak atau tidak? Berhati-hatilah sebelum memutuskan untuk bertindak agar tidak menyesal di kemudian hari.

Mengenal Emosi
Berbicara mengenai respons, ada banyak orang yang melakukan berbagai hal. Ada yang menghadapinya dengan cara memutari masalah itu, artinya ia mencoba menghindari sumber masalahnya. Ada lagi yang mundur dari masalah itu, artinya ia merasa tidak berani dan tidak berdaya untuk menghadapi masalahnya itu. Ada juga orang-orang tertentu yang menghadapi masalah itu dengan cara memindahkan emosinya kepada orang lain, misalnya dengan cara menyalahkan orang lain, keadaan atau menyerang orang lain secara verbal bahkan fisik. Pada beberapa kasus, ada beberapa individu yang memiliki tipe emosi yang meledak-ledak dan ia tidak mampu mengatasi permasalahannya sehingga orang lain jadi korban kemarahannya. Jika sudah demikian halnya, hubungan yang tadinya harmonis dapat rusak dalam sekejap mata.

Sebenarnya, kemarahan adalah emosi yang sangat wajar dalam hidup manusia, namun akan menjadi tidak wajar dan sangat mengganggu ketika Anda tidak mampu mengendalikannya. Satu contoh menarik dapat kita pelajari dari film Anger Management yang dibintangi Adam Sandler sebagai David Buzniek. Film itu mengisahkan tentang trauma masa lalu David yang sangat mempengaruhi kehidupannya. David menjadi sangat minder terhadap wanita dan sulit mengendalikan emosinya. Trauma itu kemudian menghasilkan emosi yang tidak stabil, sehingga David menjadi sulit mengendalikan kemarahannya.

Dalam perjalanan dinasnya, David bertemu secara tidak sengaja dengan seorang terapis yang akan menjadi terapisnya kelak. Sang terapis kemudian memberikan pengkondisian terhadap emosinya sampai dia sanggup mengontrol kemarahannya. Pada akhir cerita, David akhirnya mampu mengendalikan kemarahannya dan sanggup membedakan antara kemarahan yang sehat dan yang tidak sehat.

Walaupun sutradara film Anger Management mengemasnya dalam sebuah film komedi, dari film memberi pesan bahwa jika kemarahan tidak dikendalikan dengan cara yang tepat, maka hal itu akan merugikan diri kita sendiri dan orang lain. Kalau begitu, bagaimanakah kita harus mengelola kemarahan itu? Jangan bingung. Sebenarnya ada banyak strategi yang dapat dipakai untuk mengatasi kemarahan agar hal itu tidak bersifat merusak, tetapi justru dapat menjadi energi positif.

Langkah Penanganan
Langkah awal dalam mengelola kemarahan Anda adalah dengan cara melakukan refleksi. “Mengapa saya marah?” adalah pertanyaan pertama yang harus Anda jawab. Kedua, “Apakah dengan menyalahkan orang lain, maka permasalahan saya dapat terselesaikan dengan baik?” Setelah itu, setiap kali Anda merasa kecewa atau marah terhadap seseorang, tuliskanlah semua perasaan Anda dalam sebuah kertas. Termasuk pendapat-pendapat Anda tentang orang itu, dan bagaimanakah semestinya ia bersikap terhadap Anda.

Kemudian bawalah semua yang telah Anda tulis itu kepada Tuhan. Sebab, hanya Dia yang mampu mengangkat semua beban yang telah Anda ungkapkan kepada-Nya. Utarakanlah semua yang Anda tulis itu kepada-Nya dalam doa. Tuhan adalah Gembala Agung yang sangat baik, yang sangat memahami kondisi Anda sehingga Dia tahu secara persis bagaimana Anda harus bersikap terhadap orang yang sedang berkonflik dengan Anda itu.

Dalam banyak hal, Tuhan seringkali mendewasakan karakter kita melalui kejadian-kejadian yang dapat membuat kita marah. Ketika kita mengangkat tangan dihadapan-Nya, Dia pasti bertindak. Setelah Anda selesai melakukan semua langkah tersebut di atas, saya jamin kemarahan Anda akan hilang dan sukacita Tuhan berlimpah dalam hati Anda. Amin.

Sumber: Renungan Pagi, September 2009

0 comments:

Post a Comment